Kamis, 04 April 2013

Penghijauan Bumi Indonesia

Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi perhatian para pemimpin dunia, sehingga berbagai pertemuan dalam rangka membahas kerja sama pelestarian lingkungan terus dilakukan. Masalah pemanasan global dibahas di konferensi tingkat dunia, antara lain di KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, Desember 2009. Dalam konferensi itu Presiden SBY dengan tegas menyatakan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2020.
Dengan penetapan target ini pemerintah telah menetapkan pelestarian lingkungan sebagai salah satu program prioritas nasional. Untuk mewujudkan target pengurangan emisi tersebut, Indonesia gencar melakukan penghijauan melalui penanaman pohon baik di kawasan hutan maupun luar kawasan hutan.
Melalui program One Man One Tree (OMOT) tahun 2009, Indonesia telah berhasil menanam 251,6 juta pohon, melebihi dari target 231, 8 juta. Gerakan penghijauan bumi Indonesia semakin gencar dilakukan dengan dicanangkannya Penanaman Satu Miliar Pohon (One Billion Indonesian Trees/OBIT) pada tahun 2010. Untuk menyukseskan OBIT, pemerintah melaksanakan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dengan anggaran Rp 500 miliar, penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan gambut, penghijauan lahan kritis di luar kawasan hutan, penanaman hutan kota, dan penanaman hutan mangrove.  Untuk program OBIT telah ditanam 610 juta pohon pada November 2010. Sedangkan untuk gerakan perempuan tanam pohon telah ditanam 41 juta pohon dari target 20 juta pohon.
Gerakan nyata dalam pelestarian lingkung–an membuat dunia internasional menaruh kepercayaan terhadap Indonesia. Hal ini ditandai dengan komitmen negara-negara maju untuk mendukung Indonesia dalam pelestarian lingkungan dengan nilai 4,5 miliar dolar AS di Pertemuan Paris untuk aksi REDD+(Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) dari 2010 sampai 2012. Selain itu, Norwegia dan Indonesia juga telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI), di mana Norwegia berkomitmen memberikan bantuan 1 miliar dollar secara berkelanjutan.

Penghijauan di Pandeglang
Salah satu daerah yang gencar melakukan penghijauan adalah Kabupaten Pandeglang, Banten. Dalam rangka menyukseskan OMOT dan OBIT Pemkab Pandeglang melaksanakan sosialisasi kegiatan program kepada masyarakat, pihak swasta, dan melaksanakan penanaman baik yang bersumber dari bantuan pemerintah, swasta dan swadaya masyarakat. Adapun pohon yang ditanam adalah albazia, trembesi, Acc. Mangium, bungur, sukun, manglid, gmelina, kenari, mahoni, tanjung, pulai, sobsi, mangga, lengkeng, durian, sawo kecik, kakao, kelapa, jambu air, alpukat, rambutan, dan lain-lain.
Pada tahun 2009 realisasi penanaman OMOT sebanyak 3.042.326 pohon dari target 2.500.000 pohon yang sumber bibitnya berasal dari APBN, APBD dan swadaya masyarakat/swasta.
Pada tahun 2010 telah dilaksanakan penanaman pohon sebanyak 1.301.779 pohon dengan sumber bibit berasal dari APBN (Kementerian Kehutanan), APBD Kabupaten Pandeglang, dan swadaya masyarakat/swasta. Anggaran berasal dari DAK Kabupaten Pandeglang Rp 877.300.000, dana pendamping Rp 87.730.000, dan dana penunjang sebesar Rp 71.546.000.
Sebelumnya pada periode 2004 – 2008 Dinas Kehutanan Kabupaten Pandeglang telah melaksanakan penanaman pohon, yakni  tahun 2004 sebanyak 1.276.000 pohon, tahun 2005 sebanyak 374.000 pohon, tahun 2006 sebanyak  267.070 pohon, tahun 2007 sebanyak  2.420.000 pohon, dan tahun 2008 sebanyak 220.000 pohon.
DAK dari Kementerian Kehutanan tahun 2010 dipergunakan untuk  kegiatan vegetatif, yaitu pembuatan hutan rakyat seluas 400 ha yang antara lain berlokasi di Desa Cipinang, Desa Sukasaba,  Desa Curuglanglang, Desa Panacaran, Desa Munjul, Desa Ramea, dan Desa Sukasari.
DAK dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2010 sebesar Rp 742.700.000 digunakan untuk program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup; Peningkatan kualitas lingkungan hidup terutama air (bidang lingkungan hidup); Pengadaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan hidup, pengadaan pembuatan papan informasi lingkungan dan pengadaan sumur resapan.
Pada tahun 2010 Pandeglang mendapat dana Rp 1,25 miliar untuk program KBR yang dipergunakan untuk penyediaan 1,25 juta bibit di 25 desa, antara lain Desa Cibaliung, Desa Sukajadi, Desa Ciburial, Desa Teluk Lada, Desa Tegalwangi, Desa Katumbri, dan Desa Saketi.
Upaya yang dilakukan Pemkab Pandeglang dalam memotivasi masyarakat untuk mencintai lingkungan di antaranya melaksanakan Program Adiwiyata untuk tingkat SD, SLTP, dan SLTA, serta sosialisasi peran serta masyarakat dalam mengelola ruang terbuka hijau. Di samping itu dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Kantor Lingkungan Hidup mengadakan lomba pidato bertema lingkungan hidup dalam bahasa Inggris dan lomba fotografi bertema lingkungan.
Salah satu sekolah yang berprestasi dalam penghijauan adalah SMAN 4 Pandeglang yang meraih juara Adiwiyata Mandiri tingkat SLTA tingkat nasional tahun 2009 sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Setiap siswa baru diwajibkan membawa sebatang bibit pohon. Di sekolah ini terdapat 250 jenis pohon, di antaranya abasia, jati, mahoni, dan duwet. Di sekolah ini juga terdapat hutan sekolah seluas 3 ha yang ditanami aneka pohon.  (Massi & Arif Rahman Hakim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar